MIGASNESIA – Dengan alasan sudah menjadi perusahaan terbuka atau go public, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dinilai oleh Indonesian Resources Studies (IRESS) tak pantas memperoleh divestasi saham milik PT Freeport Indonesia.
Pasalnya, sebanyak 35 persen saham perseroan tersebut menurut IRESS sudah dikuasai swasta, baik nasional atau swasta asing.
Direktur Eksekutif IRESS, Marwan Batubara mengatakan, jika divestasi saham didapatkan oleh Antam , bagian pemerintah tidak akan maksimal dari hasil tambang di Papua tersebut. Terlebih dari 35 persen saham Antam yang dikuasai swasta, 70 persennya dipegang oleh swasta asing.
“Jika memang harus BUMN yang mengambil divestasi saham tersebut, saya menyarankan agar pemerintah membentuk konsorsium yang berasal dari perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak di sektor pertambangan,” kata Marwan.
“Dengan keterlibatan tenaga ahli dari Indonesia, Indonesia tidak hanya sekadar memiliki saham dari Freeport, tapi juga dapat ikut mengelola,” tandasnya. (AY)